Kiat Berinvestasi di Pasar Modal
Sunday, May 5, 2013
Edit
Kiat Berinvestasi di Pasar Modal
Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, biasanya Perusahaan Efek mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana atau saham tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk memilih Perusahaan Efek sebagai penyedia jasa investasi:
Calon investor memerlukan jasa Perusahaan Efek yang mempunyai nilai MKBD suatu perusahaan efek yang kuat & sehat, Visi & Misi yang jelas terlebih dalam memberikan pelayanan kepada investor.
Calon investor memerlukan jasa yang paling mendasar dari Perusahaan Efek seperti penyedia sistem Remote Trading maupun Online Trading secara cepat dan akurat dalam bertransaksi beli/jual saham.
Calon investor memerlukan jasa dari Perusahaan Efek yang mempunyai Tim Analis Efek yang handal; siap membantu dalam memberikan nasihat dan saran-saran dalam mengambil keputusan investasi.
Untuk transaksi Saham:
Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan melalui telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan.
Perintah tersebut selanjutkan akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek yang bersangkutan.
Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek.
Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS (Jakarta Automated Trading System).
Untuk transaksi Obligasi:
Transaksi dimulai dengan penempatan kuotasi di sistem perdagangan di BES yang disebut OTC-FIS, sehingga semua kuotasi yang masuk ke dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh pelaku pasar lainnya.
Melalui OTC-FIS, partisipan dapat melihat kuotasi yang paling menarik bagi dirinya.
Kemudian, partisipan yang tertarik untuk membeli/menjual dapat menghubungi partisipan yang akan menjual/membeli untuk negosiasi lebih lanjut.
Saran-saran Bagi Investor
Berikut ini adalah saran-saran yang dapat digunakan untuk melindungi calon investor:
Jangan membeli efek hanya berdasarkan rayuan lewat telepon, mintalah informasi lebih lanjut secara tertulis sebelum memutuskan untuk membeli.
Hati-hati terhadap bagian pemasaran dari Perusahaan Efek yang mencoba merayu untuk membuat keputusan investasi baik menjual maupun membeli secara terburu-buru.
Jangan membeli efek berdasarkan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya. Akan lebih aman jika memeriksa kebenaran suatu berita. Selain itu perlu diingat bahwa jika membeli atau menjual efek berdasarkan informasi orang dalam (insider information), tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan ilegal.
Carilah nasihat dari pihak yang berkompeten, jika tidak mengerti informasi di dalam prospektus atau informasi lainnya.
Jangan percaya pada pihak yang menjamin dengan pasti akan adanya keuntungan.
Periksalah referensi dan latar belakang pihak-pihak yang menawarkan efek.
Ingatlah bahwa kinerja yang bagus di masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama di masa depan.
Hati-hatilah dengan instrumen investasi yang kurang likuid. Sadarilah bahwa jika berinvestasi di instrumen demikian, seringkali akan susah untuk menjual kembali karena tidak adanya permintaan.
Pastikan untuk mengerti risiko yang mungkin terjadi jika berinvestasi di efek terutama berinvestasi di instrumen derivatif.
Hati-hati dengan spekulasi.
Memilih Instrumen Pasar Modal
Strategi Investasi
Sebelum mulai berinvestasi di Pasar Modal, investor harus memahami beberapa faktor di bawah ini:
Dana yang diinvestasikan di pasar modal adalah "dana lebih", bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana untuk keperluan darurat.
Tujuan investasi. Tentukan apa saja tujuan dalam berinvestasi di Pasar Modal, dan buatlah skala prioritas, mana yang paling penting dari sekuan banyak tujuan yang ada.
Tingkat toleransi terhadap risiko. Seberapa besar investor bersedia menerima risiko kerugian dalam mencapai tujuan berinvestasi. Tingkat toleran tersebut biasanya ditentukan oleh karakter individu masing-masing investor, umur, pekerjaan, kesehatan, kekayaan dan lainnya.
Jangka waktu investasi. Berapa lama investor bersedia menanamkan dananya di Pasar Modal.
Pilihlah instrumen Pasar Modal yang paling sesuai dengan strategi investasi secara keseluruhan.
Setelah efek-efek atau instrumen yang paling sesuai telah dipilih, maka langkah selanjutnya adalah mempelajari emiten yang menerbitkan efek tersebut. Investor dapat memulainya dengan jalan mempelajari prospektus yang berisikan antara lain:
Jenis usaha dan juga riwayat emiten.
Jumlah Saham atau Obligasi yang ditawarkan ke publik, serta harga penawaran.
Tujuan dari Penawaran Perdana.
Prospek usaha si emiten beserta risiko-risiko usaha yang mungkin terjadi di masa depan.
Kebijakan pembayaran bunga surat utang dan juga kebijakan pembagian dividen.
Kinerja keuangan secara historis.
Agen Penjualan yang berpartisipasi dalam proses penawaran perdana.
Jadwal pelaksanaan penawaran perdana.
Bagi investor yang mempunyai keterbatasan baik dalam hal waktu maupun kemampuan dalam menganalisa, perusahaan-perusahaan efek biasanya memberikan jasa profesional untuk melakukan analisa Saham/Obligasi. Laporan Analis biasanya terdiri dari analisa secara fundamental dan juga analisa secara teknikal.
Analisa Fundamental – lebih menekankan kepada faktor fundamental dari emiten, seperti kondisi keuangan, hasil operasi, dan juga faktor-faktor ekonomi makro yang akan mempengaruhi secara signifikan prospek usaha emiten.
Analisa Teknikal – lebih menekankan kepada perkiraan harga saham/obligasi di masa yang akan datang berdasarkan data pergerakan harga saham/obligasi dan juga volume perdagangan saham/obligasi di masa lalu.
Evaluasi Instrumen Pasar Modal
Evaluasi Ekonomi Makro dan Tren Industri
Evaluasi keadaan ekonomi secara makro dan tren industri memegang peranan penting dalam investasi di Pasar Modal. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti peraturan perpajakan, kebijakan tingkat suku bunga, belanja pemerintah, serta tingkat inflasi yang terjadi akan memberikan pengaruh yang signifikan ke seluruh industri, dan perusahaan/emiten. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat memberikan pengaruh positif, negatif ataupun netral terhadap pendapatan, pengeluaran dan laba perusahaan/emiten, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pengembalian investasi.
Membaca Laporan Keuangan
Laporan keuangan ada di dalam prospektus, dan sebagai tambahan, emiten diharuskan untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara reguler, baik itu kuartalan, setengah tahunan dan tahunan di surat kabar. Laporan keuangan juga bisa diperoleh di Perusahaan Efek.Laporan keuangan terdiri dari:
Laporan Rugi Laba - laporan yang menyajikan hasil operasional emiten selama periode tertentu, baik itu penjualan yang dicapai, biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
Neraca - laporan yang menyajikan posisi keuangan emiten pada saat tertentu yang berisi informasi tentang aktiva yang dimiliki, kewajiban dan ekuitas.
Laporan Arus Kas - laporan yang menyajikan arus kas emiten selama periode tertentu.
Sumber : MNC Securities
Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, biasanya Perusahaan Efek mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana atau saham tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk memilih Perusahaan Efek sebagai penyedia jasa investasi:
Calon investor memerlukan jasa Perusahaan Efek yang mempunyai nilai MKBD suatu perusahaan efek yang kuat & sehat, Visi & Misi yang jelas terlebih dalam memberikan pelayanan kepada investor.
Calon investor memerlukan jasa yang paling mendasar dari Perusahaan Efek seperti penyedia sistem Remote Trading maupun Online Trading secara cepat dan akurat dalam bertransaksi beli/jual saham.
Calon investor memerlukan jasa dari Perusahaan Efek yang mempunyai Tim Analis Efek yang handal; siap membantu dalam memberikan nasihat dan saran-saran dalam mengambil keputusan investasi.
Untuk transaksi Saham:
Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan melalui telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan.
Perintah tersebut selanjutkan akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek yang bersangkutan.
Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek.
Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS (Jakarta Automated Trading System).
Untuk transaksi Obligasi:
Transaksi dimulai dengan penempatan kuotasi di sistem perdagangan di BES yang disebut OTC-FIS, sehingga semua kuotasi yang masuk ke dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh pelaku pasar lainnya.
Melalui OTC-FIS, partisipan dapat melihat kuotasi yang paling menarik bagi dirinya.
Kemudian, partisipan yang tertarik untuk membeli/menjual dapat menghubungi partisipan yang akan menjual/membeli untuk negosiasi lebih lanjut.
Saran-saran Bagi Investor
Berikut ini adalah saran-saran yang dapat digunakan untuk melindungi calon investor:
Jangan membeli efek hanya berdasarkan rayuan lewat telepon, mintalah informasi lebih lanjut secara tertulis sebelum memutuskan untuk membeli.
Hati-hati terhadap bagian pemasaran dari Perusahaan Efek yang mencoba merayu untuk membuat keputusan investasi baik menjual maupun membeli secara terburu-buru.
Jangan membeli efek berdasarkan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya. Akan lebih aman jika memeriksa kebenaran suatu berita. Selain itu perlu diingat bahwa jika membeli atau menjual efek berdasarkan informasi orang dalam (insider information), tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan ilegal.
Carilah nasihat dari pihak yang berkompeten, jika tidak mengerti informasi di dalam prospektus atau informasi lainnya.
Jangan percaya pada pihak yang menjamin dengan pasti akan adanya keuntungan.
Periksalah referensi dan latar belakang pihak-pihak yang menawarkan efek.
Ingatlah bahwa kinerja yang bagus di masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama di masa depan.
Hati-hatilah dengan instrumen investasi yang kurang likuid. Sadarilah bahwa jika berinvestasi di instrumen demikian, seringkali akan susah untuk menjual kembali karena tidak adanya permintaan.
Pastikan untuk mengerti risiko yang mungkin terjadi jika berinvestasi di efek terutama berinvestasi di instrumen derivatif.
Hati-hati dengan spekulasi.
Memilih Instrumen Pasar Modal
Strategi Investasi
Sebelum mulai berinvestasi di Pasar Modal, investor harus memahami beberapa faktor di bawah ini:
Dana yang diinvestasikan di pasar modal adalah "dana lebih", bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana untuk keperluan darurat.
Tujuan investasi. Tentukan apa saja tujuan dalam berinvestasi di Pasar Modal, dan buatlah skala prioritas, mana yang paling penting dari sekuan banyak tujuan yang ada.
Tingkat toleransi terhadap risiko. Seberapa besar investor bersedia menerima risiko kerugian dalam mencapai tujuan berinvestasi. Tingkat toleran tersebut biasanya ditentukan oleh karakter individu masing-masing investor, umur, pekerjaan, kesehatan, kekayaan dan lainnya.
Jangka waktu investasi. Berapa lama investor bersedia menanamkan dananya di Pasar Modal.
Pilihlah instrumen Pasar Modal yang paling sesuai dengan strategi investasi secara keseluruhan.
Setelah efek-efek atau instrumen yang paling sesuai telah dipilih, maka langkah selanjutnya adalah mempelajari emiten yang menerbitkan efek tersebut. Investor dapat memulainya dengan jalan mempelajari prospektus yang berisikan antara lain:
Jenis usaha dan juga riwayat emiten.
Jumlah Saham atau Obligasi yang ditawarkan ke publik, serta harga penawaran.
Tujuan dari Penawaran Perdana.
Prospek usaha si emiten beserta risiko-risiko usaha yang mungkin terjadi di masa depan.
Kebijakan pembayaran bunga surat utang dan juga kebijakan pembagian dividen.
Kinerja keuangan secara historis.
Agen Penjualan yang berpartisipasi dalam proses penawaran perdana.
Jadwal pelaksanaan penawaran perdana.
Bagi investor yang mempunyai keterbatasan baik dalam hal waktu maupun kemampuan dalam menganalisa, perusahaan-perusahaan efek biasanya memberikan jasa profesional untuk melakukan analisa Saham/Obligasi. Laporan Analis biasanya terdiri dari analisa secara fundamental dan juga analisa secara teknikal.
Analisa Fundamental – lebih menekankan kepada faktor fundamental dari emiten, seperti kondisi keuangan, hasil operasi, dan juga faktor-faktor ekonomi makro yang akan mempengaruhi secara signifikan prospek usaha emiten.
Analisa Teknikal – lebih menekankan kepada perkiraan harga saham/obligasi di masa yang akan datang berdasarkan data pergerakan harga saham/obligasi dan juga volume perdagangan saham/obligasi di masa lalu.
Evaluasi Instrumen Pasar Modal
Evaluasi Ekonomi Makro dan Tren Industri
Evaluasi keadaan ekonomi secara makro dan tren industri memegang peranan penting dalam investasi di Pasar Modal. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti peraturan perpajakan, kebijakan tingkat suku bunga, belanja pemerintah, serta tingkat inflasi yang terjadi akan memberikan pengaruh yang signifikan ke seluruh industri, dan perusahaan/emiten. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat memberikan pengaruh positif, negatif ataupun netral terhadap pendapatan, pengeluaran dan laba perusahaan/emiten, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pengembalian investasi.
Membaca Laporan Keuangan
Laporan keuangan ada di dalam prospektus, dan sebagai tambahan, emiten diharuskan untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara reguler, baik itu kuartalan, setengah tahunan dan tahunan di surat kabar. Laporan keuangan juga bisa diperoleh di Perusahaan Efek.Laporan keuangan terdiri dari:
Laporan Rugi Laba - laporan yang menyajikan hasil operasional emiten selama periode tertentu, baik itu penjualan yang dicapai, biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
Neraca - laporan yang menyajikan posisi keuangan emiten pada saat tertentu yang berisi informasi tentang aktiva yang dimiliki, kewajiban dan ekuitas.
Laporan Arus Kas - laporan yang menyajikan arus kas emiten selama periode tertentu.
Sumber : MNC Securities